Detik demi detik yang berlalu
Rasa itu menghimpit memori di angin lalu
Degup jantung mengepam nadi kesedihan nan pilu
Langkah kaki semakin berat dibelenggu
Beban yang terpikul, semakin tiada tertanggung dibahu
Juraian air mata yang gugur bertaburan
Mengukir nisan cinta berbunga kelayuan
Tiada angin yang membisik kerinduan
Yang tinggal hanya serpihan kesedihan
Daun kekeringan menutupi sebuah perpisahan
Hari ini ku berharap awan kelabu segera pergi
Hiasilah hariku dengan sinar pelangi
Wahai matahari sentiasalah menemani
Jangan biarkan diriku suram lagi
Aku tidak bisa untuk terus menyendiri begini..
Rasa itu menghimpit memori di angin lalu
Degup jantung mengepam nadi kesedihan nan pilu
Langkah kaki semakin berat dibelenggu
Beban yang terpikul, semakin tiada tertanggung dibahu
Juraian air mata yang gugur bertaburan
Mengukir nisan cinta berbunga kelayuan
Tiada angin yang membisik kerinduan
Yang tinggal hanya serpihan kesedihan
Daun kekeringan menutupi sebuah perpisahan
Hari ini ku berharap awan kelabu segera pergi
Hiasilah hariku dengan sinar pelangi
Wahai matahari sentiasalah menemani
Jangan biarkan diriku suram lagi
Aku tidak bisa untuk terus menyendiri begini..
::Nukilan : Gopal Manikam
No comments:
Post a Comment