Di suatu petang itu
Tika pepohon kelapa yang melambai-lambai ditiup angin
Diselangi kicauan burung yang berterbangan
Menceritakan pada dunia kehebatan cinta kita
Saat dikau memanggil - manggil namaku
Sambil aku mengejarmu di pesisiran pantai
Deruan angin pantai membelai indah rambutmu
Aku terpesona memerhatikan sambil terus langkah mengejarmu
Walaupun ku hanya berpura - pura tidak mampu mengikut jejakmu
Kegembiraan yang terpancar di wajahmu
Itulah hadiah yang sangat ku dambakan darimu
Hatiku berharap kegembiraan ini terus bersinar untuk selamanya
Langkah yang dipandumu tidak selalunya gagah
Kaki yang tadi bijak mengatur helah, akhirnya tumbang
Dirimu meraung kesakitan mengharapkan bantuan
Aku menghampirimu dan cuba menghilangkan kesakitan itu
Namu ku tahu,
bukan pertolongan itu yang kau harapkan dariku
Engkau dan aku,
Masing - masing ingin sentisa di samping, sampai ke akhir nanti
::Nukilan:: Gopal Manikam
Tika pepohon kelapa yang melambai-lambai ditiup angin
Diselangi kicauan burung yang berterbangan
Menceritakan pada dunia kehebatan cinta kita
Saat dikau memanggil - manggil namaku
Sambil aku mengejarmu di pesisiran pantai
Deruan angin pantai membelai indah rambutmu
Aku terpesona memerhatikan sambil terus langkah mengejarmu
Walaupun ku hanya berpura - pura tidak mampu mengikut jejakmu
Kegembiraan yang terpancar di wajahmu
Itulah hadiah yang sangat ku dambakan darimu
Hatiku berharap kegembiraan ini terus bersinar untuk selamanya
Langkah yang dipandumu tidak selalunya gagah
Kaki yang tadi bijak mengatur helah, akhirnya tumbang
Dirimu meraung kesakitan mengharapkan bantuan
Aku menghampirimu dan cuba menghilangkan kesakitan itu
Namu ku tahu,
bukan pertolongan itu yang kau harapkan dariku
Engkau dan aku,
Masing - masing ingin sentisa di samping, sampai ke akhir nanti
::Nukilan:: Gopal Manikam
1 comment:
;) bait2 puisi yang puitis yang begitu menyentuh jiwa.
Post a Comment